Carrara: Marmer Import Italy
Apa yang Anda pikirkan ketika melihat interior bangunan berlapis marmer berwarna keabu-abuan atau biru abu-abu dengan garis-garis lurus yang lebih halus? Mewah! Yap, kesan pertama yang diberikan dari interior tersebut adalah mewah. Selain itu, interior tersebut juga akan terlihat lebih bersih dan elegan.
Nah, tahukah Anda bahwa marmer seperti itu merupakan marmer import Italy yang bernama Carrara?
Mengenal Marmer Carrara
Marmer Carrara adalah jenis marmer yang indah dan mewah dan dinamakan sesuai dengan daerah galiannya, wilayah Carrara Italia.
Marmer ini telah digunakan selama berabad-abad dalam dunia seni dan arsitektur. Tidak hanya itu, marmer ini juga dihargai karena urat-uratnya yang unik dan berwarna putih krem keabu-abuan.
Berikut ini merupakan tampilan dari marmer Carrara.
Marmer Carrara (dok. Flickr)
Bahkan sampai saat ini, marmer Carrara masih diproduksi di wilayah tersebut dan menggunakan metode tradisional. Proses penggalian dimulai dengan memindahkan bongkahan batu besar dari pegunungan. Kemudian blok-blok batuan tersebut diangkut ke pabrik untuk dipotong menjadi lempengan-lempengan dengan ketebalan yang bervariasi.
Setelah itu, lempengan tersebut dipoles dan diselesaikan sebelum dikirim ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Yap, bisa dibilang bahwa marmer Carrara adalah batuan klasik Omersa yang tak lekang oleh waktu. Batuan ini menawarkan kecantikan awet muda untuk diaplikasikan dalam berbagai desain apa pun.
Seperti apa Pertambangan Marmer Import Italy?
Pertambangan marmer import Italy, khususnya tambang Carrara sangat terkenal di berbagai penjuru dunia. Pertambangan tersebut juga telah beroperasi selama berabad-abad lamanya.
Marmer yang dihasilkan dari tambang di daerah Italy dihargai karena kualitas dan keindahannya. Terbukti, bangunan dan pahatan yang terbuat dari marmer tersebut masih berdiri kokoh dengan berbagai keindahan yang dihasilkannya. Contohnya patung Renaisans di museum besar dan meja dapur di American McMansions.
Saat ini, pertambangan marmer tersebut dibuka untuk umum. Jadi, pengunjung dapat menjelajahi terowongan besar dan melihat secara langsung bagaimana proses galian marmer berlangsung.
Nama pegunungan yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda, bukan? Pegunungan Alpen Apuan. Pegunungan Alpen Apuan adalah rangkaian pegunungan di Italia yang terkenal dengan lingkungan alam dan marmernya yang unik. Kanal yang memotong medan di daerah tersebut membawa air dari satu sisi ke sisi yang lain, namun juga mengandung beberapa mineral yang penting dan tidak ditemukan di daerah lain. Mineral tersebut salah satunya adalah silika yang jumlahnya mencapai 30% lebih banyak dari yang dibutuhkan manusia setiap tahunnya!
Nah, bagi Anda yang penasaran seperti apa tambang marmer itu, berikut kami lampirkan gambar pertambangan marmer import Italy.
Tambang Carrara di Pegunungan Alpen Apuan. (dok. The New York Times)
Di salah satu kota terdekat dari daerah pertambangan tersebut, ada salah satu pantai di kota Forte dei Marmi, Viareggio, di sana Michelangelo memahat sebagian besar patungnya dari batuan marmer. Ia memiliki obsesi terhadap daerah tersebut dan berandai-andai dapat mengukir seluruh pegunungan putih tersebut.
Oke, balik lagi ke topik marmer import Italy. Tambang marmer di Pegunungan Alpen Apuan telah terbentuk sejak zaman Romawi Kuno. Orang-orang Romawi memanen batu tersebut dengan intensitas yang sedemikian rupa, sehingga menjadi tanda arsitektur kekuatan kekaisaran, Augustus yang suka menyombongkan diri bahwa ia mewarisi sebuah kota batu bata dan meninggalkan sebuah kota marmer.
Marmer pada Masa Sekarang
Hari ini, marmer import Italy masih sangat populer. Bahkan cenderung bergerak lebih jauh dari sebelumnya. Tidak hanya menyebar ke daerah Roma, London, namun juga ke Abu Dhabi, Mumbai, Beijing.
Berapa lama marmer dapat bertahan? Seperti kayu Amerika Utara atau es di Antartika, marmer import Italy bukanlah sumber daya yang tak terbatas. Pada akhirnya, kita akan mencapai akhir dari kumpulan makhluk purba kita yang terkalsifikasi dan proses yang mengubah mereka menjadi batu kemungkinan besar tidak akan terulang dalam skala waktu yang singkat.
Bahkan proses tersebut memiliki siklus yang hidup lebih lama dari spesies. Meskipun batu marmer itu sendiri hampir pasti akan hidup lebih lama dari para penambangnya saat ini, sebagian besar dari batuan tersebut tidak akan lagi berada di Pegunungan Alpen Apuan. Batuan tersebut akan tersebar di diaspora dunia ini, termasuk di negara kita Indonesia dalam bentuk wastafel, ubin, altar, patung, dan lobi gedung